Archive for Juli 2019

GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM GERAK DAN UPAYA MENCEGAH SERTA MENGATASINYA
  1. Rakhitis

    Rakhitis adalah penyakit tulang  Rakhitis ialah penyakit tulang karena kekurangan vitamin D. Vitamin D berfungsi membantu proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan tulang. Jadi, jika kekurangan vitamin D menyebabkan tulang anggota gerak berbentuk X atau O.
  2. Mikrosefalus

    Mikrosefalus ialah pertumbuhan tulang tengkorak yang terhambat karena abnormalitas tirosin sehingga ukuran kepala menjadi kecil. Mikrosefalus merupakan salah satu kelainan tulang tengkorak yang cukup langka. Ukran tulang tengkorak akan berhenti berkembang pada usia tertentu. Untuk penyebabnya belum sepenuhnya diketahui. Namun para ahli dari kalangan dokter dan spesialis tulang, kemungkinan besar kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan.
  3. Hidrosefalus

    Hidrosefalus ialah suatu kelainan yang ditandai dengan pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar. Beberapa pemicu terjadinya hidrosefalus di antaranya adalah buruknya mekanisme penyerapan cairan akibat radang atau cedera pada otak. Terhambatnya aliran cairan serebrospinal akibat kelainan pada sistem saraf tersebut. Infeksi janin saat masih di dalam kandungan yang menyebabkan radang pada jaringan otak janin.
  4. Akromegali

    ialah penyakit pada tulang pipa yang menebal karena kelebihan somatotropin yang bersifat lokal. Penyebab paling sering dari penyakit akromegali ini adalah tumor jinak di kelenjar hipofisis, yang terletak di bawah otak. Jika tidak segera di tangani dengan serius, penyakit ini akan menjadi lebih parah dan berpengaruh pada organ-organ lainnya seperti tulang tengkorak yang melindungi otak.
  5. Osteoporosis

    Osteoporosis ialah penurunan berat tulang karena osifikasi dan terjadi penghambatan reabsorpsi bahan tulang. Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon parahormon. Secara umum penyakit osteoporosis diakibatkan oleh kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Osteoporosis ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan dua kali lebih sering menyerang wanita.
  6. fraktura

    Fraktura adalah apabila tulang yang retak tidak sampai menyebabkan organ lain terluka atau dapat pula menyebabkan otot dan kulit terluka. Fraktura merupakan suatu kondisi terputusnya tulang yang utuh beserta jaringan yang berada disekitarnya akibat tekanan yang teralu berlebihan pada tulang. Sehingga struktur tulang mengalami perubahan dan krusakan yang dapat menimbulkan rasa sakit. Hal ini dapat menimbulkan tulang kehilangan fungsinya.
  7. Greenstick

    Grenstick adalah apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai memisah. Hal ini dapat terjadi karena faktor penyakit, seperti penyakit diabetes. Pada umumnya bagian tulang yang terkena penyakit ini akan mengalami pembengkokan.
  8. Komminudet

    Komminudet apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian tetapi tidak sampai keluar dari otot.
  9. Lordosis

    Lordosis adalah kelainan jika tulang pinggang melengkung ke depan sehingga kepala tertarik ke belakang. Berikut ini adalah gambar dari tulang yang mengalami gangguan lordosis.
  10. Kifosis

    Kifosis adalah kelainan tulang belakang jika tulang punggung melengkung ke belakang sehingga orang menjadi bungkuk. Berikut ini adalah gambar tulang yang mengalami gangguan kifosis.
  11. Skoliosis

    Skoliosis adalah kelainan tulang belakang jika tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan. Berikut ini adalah gambar tulang yang mengalami kelainan skoliosis.
  12. Dislokasi

    Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena perubahan ligamen. Dislokasi merupakan cedera pada kaki. Cedera dislokasi ini terjadi ketika tulang bergeser dan keluar dari posisi normalnya pada sendi. Sebagian besar kasus dislokasi terjadi akibat benturan yang dialami oleh sendi. Contohnya saat bermain basket atau jatuh dari sepeda. Diskolasi pada umumnya terjadi pada jari dan bahu. Meskipun demikian, persendian lain seperti lutut, pinggul, siku tangan, maupun pergelangan kaki juga bisa mengalami cedera dislokasi ini.
  13. Ankilosis

    Ankilosis persendian yang tidak dapat digerakkan. Ankilosis merupakan gangguan/penyakit pada sendi yang menyebabkan sendi menjadi kaku atau bahkan tulang-tulang saling melekat satu dengan yang lainnya. Ankilosis merupakan penyakit kronis yang cukup sulit untuk disembuhkan. Jika terserang penyakit ankilosis, maka pada bagian tungkai dan lengan akan sulit digerakkan pada mulanya dan kemudian tidak dapat digerakkan sama sekali saat ankilosis bertambah parah. Ankilosis disebabkan oleh radang pada  jaringan ikat di sekitar sendi atau penumpukan asam urat. Ankilosis paling sering menyerang lutut, namun juga dapat menyerang pergelangan tangan, pergelangan kaki dan leher.
  14. Artritis

    Artritis adalah peradangan pada persendian yang disertai dengan rasa sakit untuk digerakkan. Arthritis dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
    (a) Reumatoid, yang merupakan penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.
    (b) Gout arthritis, yaitu gangguan persendian karena metabolisme asam urat yang gagal.
    (c) Osteoartritis, ialah penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.
  15. Kejang Otot

    Kejang otot atau lebih sering disebut keram dapat terjadi apabila otot terus-menerus melakukan
    aktivitas sampai akhirnya tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi. Kram otot/kejang otot, baik yang terjadi pada bagian kaki atau bagian lainnya, merupakan menegangnya atau kontraksi otot dengan kuat dan secara tiba-tiba. Kram bisa berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit dan sering kali terjadi pada kaki. Kram kaki di malam hari sering kali mengenai otot betis. Kondisi ini sering terjadi ketika Anda baru saja tertidur atau baru terbangun.
  16. Tetanus

    Tetanus yaitu otot terus menerus mengalami ketegangan karena infeksi bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan toksin. Kaku otot yang dialami ketika mengalami titanus berawal dari rahang dan leher. Clostridium tetani juga dapat menyerang saraf pda manusia melalui luka kotor yang di bawanya. Clostridium tetani merupakan bakteri yang dapat bertahan hidup di luar tubuh dalam bentuk spora untuk waktu yang relatif sangat lama. Mislanya, dalam debu, tanah, serta kotoran hewan maupun kotoranmanusia. Spora Clostridium tetani umumnya masuk ke tubuh melalui luka yang kotor, contohnya luka akibat cedera, digigit hewan, paku berkarat, dan luka bakar
  17. Atrofi (Otot Mengecil)

    Atrofi yaitu keadaan otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuan otot untuk
    berkontraksi. Hal ini menyebabkan otot mengalami kelumpuhan. Atrofi dapat terjadi karena disebabkan oleh mutasi gen (yang dapat merusak gen untuk membangun organ), selain itu penyakit ini dapat terjadi karena nutrisi yang buruk, sirkulasi yang buruk, hilangnya dukungan hormon, hilangnya pasokan saraf ke organ target, jumlah apoptosis sel yang berlebihan, dan kurangnya gerakan atau penyakit intrinsik pada jaringan itu sendiri.
  18. Supertrofi (Otot Membesar)

    Supertrofi adalah volume otot membesar karena otot setiap hari dilatih secara berlebihan. Hal ini dapat trjadi akibat dari peningkatnya jumlah filamen-filamen aktin dan miosin dalam setiap serat otot, jadi menyebabkan pembesaran pada otot yang melebihi batas rata-rata.
  19. Hernia abdominalis

    Hernia abdominalis yaitu otot dinding perut yang lemah tersobek sehingga letak usus menurun.
    Penyebab penyakit hernia adalah karena adanya titik lemah yang terjadi di dalam dinding perut. Adanya suatu kombinasi dari kedua gejala hernia yang terjadi tadi. Penyebab hernia akibat mengejan dengan berlebihan seperti menekan saat buang air besar dan melahirkan. Selain itu penyakit hernia dapat terjadi akibat selalu mengangkat beban yang berat.
  20. Stiff atau kaku leher

    Stif atau kaku leher yaitu otot leher yang mengalami peradangan akibat gerakan atau hentakan yang salah sehingga leher terasa kaku. Sakit leher atau kaku leher dapat terjadi karena banyak hal. Seperti salah posisi saat tidur, memikul beban yang terlalu berat, dan pengaruh tulang cedera sehingga dapat menyebabkan leher terrasa sangat kaku dan terasa sakit.

GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM GERAK DAN UPAYA MENCEGAH SERTA MENGATASINYA

OTOT

Sistem Gerak pada Manusia: OTOT


Sistem gerak pada manusia ada dua otot dan rangka. Otot disebut alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Sedangkan rangka disebut alat gerak pasif karena baru akan bergerak jika ada bantuan dari otot. Pada tulisan ini akan dibahas tentang otot, sedangkan untuk rangka akan dibahas pada halaman terpisah.

1. Konsep Dasar Otot 
Otot adalah alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot akan memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.

Otot memiliki 3 karakter, yaitu: 
  1. Kontraksibilitas
  2. yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
  3. Ektensibilitas,
  4. yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula.
  5. Elastisitas,
  6. yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.
  
Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filamen aktin dan filamen miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot. 
  
2. JENIS-JENIS OTOT 
Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja dan lokasinya dalam tubuh, otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung. 
  
Perbedaan Otot Polos, Lurik dan Jantung
a. Otot lurik (Otot Rangka) 
Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunvai banvak inti. Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali - kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia super fasialis. 
Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:
  1. ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung
  2. urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.  Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat.

Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini:
  1. Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.
  2. Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.
Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi, Sebaliknya jika otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadi
kisut atau mengalami atrofi.

b. Otot Polos 
Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot polos tersusun dari sel – sel yang berbentuk kumparan halus. Masing - masing sel memiliki satu inti yang letaknya di tengah. Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf otonom. 

Otot polos terdapat pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:
  1. Dinding saluran pencernaan
  2. Saluran-saluran pernapasan
  3. Pembuluh darah
  4. Saluran kencing dan kelamin

c. Otot Jantung 
Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut-serabutnya bercabang-cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom.
Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak. 


3. FUNGSI OTOT 
Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memeperkuat rangsangan kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum. Namun tonus yang maksimum terus-menerus akan menjadi sebuah kelainan yang disebut tetanus. Tetanus disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani.

4. SIFAT KERJA OTOT 
Sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis seperti berikut ini: 
a. Antagonis 
Antagonis adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya adalah: 
  • Ekstensor( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep.
  • Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
  • Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk dan menengadah.
  • Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.
b. Sinergis 
Sinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus.

5. MEKANISME KERJA OTOT 
Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X, Hansen dan Huxly (l955) mengemukakan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments.Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin. Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini memerlukan energi.

Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. 

Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor.

Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang Iagi.

6. SUMBER ENERGI OTOT 
ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.

Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat dalam konsentrasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP.

7. KELAINAN PADA OTOT 
Kelainan pada otot dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: 
  • Atrofi
  • Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi. 
  • Kelelahan Otot
  • Kelelahan otot terjadi karena terus menerus melakukan aktivitas, dan bila ini berlanjut dapat terjadi kram. 
  • Tetanus
  • Tetanus adalah otot vang terus menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetani. 
  • Miestenia Gravis
  • Miestenia Gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya
    belum diketahui dengan pasti. 
  • Kaku Leher (Stiff)
  • Stiff adalah peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff terjadi akibat kesalahan gerak. 
8. TEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN SISTEM GERAK
  • Ortopedi ( peninggian badan)
  • Penyambungan tulang, dll
  • Implan (alat) berupa sekrup dan pelat dpt dipasang pd tulang yg retak/patah. Paku, sekrup, kawat juga dapat dipasang pad tulang yg mengalami kerusakan. Tibial nail  adalah pin (paku) yang dipasang pada pin (paku) yg dipasang pada tulang tibia (tulang kaki bagian luar), sedangkan femoral nail  dipasang pada tulang femur (paha).
  •  Kirschner Wire adalah kawat logam untuk transfiksi rangka suatu tulang yang patah.

Sistem gerak manusia "OTOT"

SENDI

Sendi

Sendi merupakan hubugan yang terjadi diantara 2 tulang. Di dalam system gerak manusia, sendi berperan sangat penting dalam proses terjadinya suatu aktifitas atau gerakan.
Sendi mempunyai fungsi yaitu sebagai penghubung antar tulang sehingga bisa mempermudah otot sebagai alat gerak aktif dalam melakukan gerakan.
Berikut ini adalah macam-macam sendi:
a.Inartrosis/Sendi Mati
Hubungan antar tulang yang tidak akan dapat memungkinkan adanya gerakan seperti antartulang tengkorak.
b.Amfiatrosis/Sendi Kaku
Hubungan antartulang yang memungkinkan untuk melakukan gerakan yang terbatas seperti tulang rusuk dan tulang dada.
c.Diartrosis/Sendi Gerak
Hubungan antartulang yang memingkinkan terjadinya banyak gerakan, selain itu sendi gerak dibedakan menjadi 5 yakni sendi engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, dan sendi geser.

SISTEM GERAK MANUSIA "SENDI"


RANGKA



Sitem Gerak Pada Manusia
Sitem Gerak Pada Manusia

Sistem Gerak Pada Manusia

Sistem gerak pada manusia yaitu meliputi 3 komponen penting, yaitu: Rangka, Sendi dan Otot.
Yang mana rangka ialah sebuah alat gerak pasif dan sebagai tempat melekatnya otot. Sistem gerak pada manusia memungkinkan seseorang untuk melakukan aktifitas geraknya sehari-hari, seperti berjalan, berlari, menari, dan lain sebagainya.
Sedangkan Otot yang menempel pada rangka / tulang tersebut, berperan sebagai penggerak rangka sehingga dapat bergerak.
Persendian ialah memungkinkan tubuh untuk melakukan gerakan menekuk lutut, siku, jari-jari dan lain sebagainya.

Sistem Gerak Rangka / Tulang

Fungsi utama rangka / tulang ialah untuk menegakkan tubuh. Tulang dapat menjadi alat gerak karena adanya otot – otot, yang berperan sebagai suatu alat penggeraknya.
Di dalam tubuh manusia, jumlah tulang yang dimiliki ialah  ruas tulang. Terdiri dari variasi ukuran dan bentuk. Penyusun tulang ialah kalsium, berbentuk garam yang melekat dengan bantuan zat kolagen.

Fungsi Kerangka atau Tulang

  1. Sebagai alat gerak pasif
  2. Sebagai pembentuk dan penegak tubuh
  3. Sebagai tempat melekatnya otot
  4. Sebagai pelindung bagian tubuh yang penting
  5. Sebagai tempat pembentukkan sel darah merah

Pengelompokan Kerangka / Tulang Berdasarkan Jenisnya

Kartilago/Tulang Rawan

Meliputi:
  • Tulang Rawan Hialin
    Sifat =  semi transparan, lentur, dan matrik berwarna putih kebiruan.
    Letak = antara tulang rusuk dan tulang dada.
  • Tulang Rawan Elastis
    Sifat = warna matrik keruh kekuningan, lentur.
    Letak = daun telinga, laring, dan eusthacius.
  • Tulang Rawan Fibrosa
    Sifat = kaku, kuat, warna matrik gelap dan keruh.
    Letak = di antara ruas tulang belakang.

Tulang Keras (Osteon)

Meliputi:
  • Tulang pipa
    Sifat = panjang, tengahnya berongga
    Contoh = kering, betis, paha, lengan atas, hasta, dan pengumpil.
  • Tulang pipih
    Sifat = pipih
    Contoh = belikat, tulang dada, rusuk
  • Tulang pendek
    Sifat = pendek dan bulat
    Contoh = pergelangan tangan dan kaki
  • Tulang tak beraturan
    Sifat = bentuknya tidak beraturan
    Contoh = ruas-ruas tulang belakang

Susunan Rangka

Susunan rangka dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu: rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikular (anggota tubuh).
Rangka aksial yaitu meliputi: rangka tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk. Sedangkan rangka apendikular yaitu meliputi: rangka tulang bahu, tulang panggul, tulang anggota gerak atas, dan tulang anggota gerak bawah.
Yang mana dari masing-masing bagian diatas akan kita tunjukkan melalui gambar-gambar di bawah berikut ini:

Rangka aksial (sumbu tubuh)

Rangka aksial ini meliputi: tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.
  • Tengkorak
  • Ruas Tulang Belakang
  • Tulang Dada dan Tulang Rusuk

Rangka Apendikular (Anggota Tubuh)

Rangka apendikular ini yakni meliputi: tulang bahu, tulang panggul, tulang anggota gerak atas, dan tulang anggota gerak bawah.
  • Tulang Bahu
  •  Tulang 
  • Tulang Anggota Gerak Atas
  • Tulang Anggota Gerak Bawah
SUMBER: https://rumusbilangan.com/sistem-gerak-pada-manusia/

SISTEM GERAK MANUSIA "RANGKA"

HUKUM NEWTON

Hukum I Newton

Setiap benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan apabila pada benda itu tidak bekerja gaya.

Hukum II Newton

Bila sebuah benda mengalami gaya sebesar F maka benda tersebut akan mengalami percepatan.
Keterangan:
  • F : gaya (N atau dn)
  • m : massa (kg atau g)
  • a : percepatan (m/s2 atau cm/s2)

Hukum III Newton

Untuk setiap gaya aksi, akan selalu terdapat gaya reaksi yang sama besar dan berlawanan arah.

Gaya gesek

Keterangan:
  • Fg : Gaya gesek (N)
  •  : koefisien gesekan
  • N : gaya normal (N)

Gaya berat

Keterangan:
  • W : Gaya berat (N)
  • m : massa benda (kg)
  • g : gravitasi bumi (m/s2)

Berat jenis

 atau 
Keterangan:
  • s: berat bersih (N/m3)
  • w: berat janda (N)
  • V: Volume oli (m3)
  • : massak kompor(kg/m3)

SUMBER:https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_gerak_Newton

HUKUM NEWTON

GAYA
Gaya adalah suatu kekuatan (Tarikan atau doronagan) yang mengakibatkan benda yang dikenainya akan mengalami perubahan posisi atau kedudukan (bergerak) serta  berubah bentuk. Gaya juga dapat diartikan sebagai suatu tarikan atau dorongan yang dikerahkan sebuah benda terhadap benda lain.

1. Jenis-jenis Gaya

Secara garis besar, jenis jenis gaya dikelompokkan menjadi dua, yaitu sentuh dan tak sentuh (medan). Jika sebuah mobil mogok didorong kemudian mobil bergerak, saat bola ditendang, saat troli ditarik dan saat pegas ditarik sehingga meregang adalah beberapa contoh saat gaya sentuh dikerjakan pada suatu objek. Jadi gaya sentuh adalah konsep gaya yang harus terjadi kontak saat dikerjakan pada suatu objek,
Gaya tak sentuh tidak melibatkan kontak antar objek dan dapat bekerja melalui ruang hampa. Contoh gaya tak sentuh adalah gaya antar objek bermuatan atau gaya Coulomb, gaya tarik menarik antar benda bermassa atau gaya Gravitasi dan magnet.
Gaya Coulomb antara elektron dengan proton telah menjaga elektron tetap pada lintasan mengelilingi intim atom. Gravitasi menyebabkan Bumi dan planet-planet tetap mengelilingi Matahari. Pada magnet menyebabkan beberapa logam tertarik ke magnet dan juga membantu menentukan arah dengan kompas.
Berikut beberapa materi gaya dalam Fisika yang harus dipahami sebelum masuk ke hukum Newton.

(a) Gaya Berat

Gaya berat adalah konsep gaya gravitasi yang bekerja pada benda bermassa yang dalam rumus dilambangkan w, singkatan dari weight. Besar rumus mencari gaya berat dari benda yang bermassa m dituliskan sebagai:
w=mg

dengan g adalah percepatan gravitasi.

(b) Gaya Normal

Gaya normal adalah konsep gaya yang bekerja pada dua benda yang saling bersentuhan. Serta disimbolkan dengan N. Arah gaya normal tegak lurus dengan bidang sentuh.
Gaya Normal - rumus gaya fisika

(c) Gaya Gesek

Gaya gesek adalah konsep gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.
Gaya Gesek - macam macam gaya dalam fisika
Gaya gesek statis adalah gaya gesek antara dua benda yang tidak saling bergerak. Besar gaya gesek antara dua permukaan yang bersentuhan adalah berkisar dari 0 dan memiliki nilai maksimum sebesar:
fs=μsN

dengan Î¼s adalah koefisien gesek statis. Setiap ada gaya luar (Feks) yang lebih kecil dari besar gaya gesek statis maksimum akan dilawan dengan gaya yang besarnya sama namun berlawanan arah. Jika ada gaya yang lebih besar dari gaya gesek statis maksimum maka sifat gaya tersebut dapat menyebabkan benda bergerak.
Gaya gesek kinetis (fk) adalah gaya gesek antara dua benda yang bersentuhan yang saling bergerak. Besar gaya gesek kinetis biasanya lebih kecil dari gaya gesek statis.
fs=μsN

(d) Gaya Sentripetal

Gaya sentripetal adalah rumus gaya yang bekerja pada objek yang bergerak melingkar. Besar gaya sentripetal sebanding dengan kuadrat kecepatan objek (v) dan berbanding terbalik dengan jari-jari lintasan (r).
fsp=mv2r

Sifat gaya sentripetal selalu mengarah ke pusat lingkaran.

2. Menggambar Vektor Gaya

Konsep gaya sebagai besaran vektor dapat digambarkan dengan anak panah. Arah anak panah menunjukkan arah gaya dan panjang anak panah merepresentasikan besar gaya. Panjang anak panah harus proporsional dengan besar gaya. Jika gaya sebesar 4 N digambarkan dengan garis sepanjang 1 cm, maka gaya sebesar 8 N harus digambarkan dengan garis sepanjang 2 cm. Berikut contoh menggambar vektor gaya secara proporsional.
Menggambar Vektor Gaya - peta konsep gaya

3. Penjumlahan Gaya

Karena gaya adalah besaran vektor maka penjumlahannya harus mengikuti aturan penjumlahan vektor. Ada dua metode menjumlahkan vektor yaitu metode grafis dan metode analisis grafik.

(a) Metode Grafis

Metode grafis adalah dengan cara mengambarkan vektor-vektor yang dijumlahkan secara proporsional dan presisi kemudian mengukur hasil resultannya. Berikut contoh penjumlahan gaya dengan metode grafis.
Metode Grafis - rumus mencari gaya
Untuk menghitung hasil penjumlahannya dapat menggunakan aturan cosinus.
FR2=F12+F22+2F1F2cosα

dengan Î± adalah sudut yang diapit oleh kedua vektor gaya. Pada kondisi-kondisi khusus seperti Î±=0 dan Î±=90 persamaan (1) dapat menjadi persamaan (2) dan (3).
Untuk Î±=0,
FR2=F12+F22+2F1F2cos0FR2=(F1+F2)2FR=F1+F2

Untuk Î±=90,
FR2=F12+F22

(b) Metode Analisis Grafik

Pada metode analisis grafik macam macam gaya dalam fisika yang akan dijumlahkan diuraikan ke sumbu x dan sumbu y. Kemudian semua komponen di sumbu x dijumlahkan sehingga diperoleh resultan gaya di sumbu x.
Cara yang sama digunakan dalam menentukan resultan gaya di sumbu y. Sehinggaresultan akhir adalah penjumlahan antara reultan gaya di sumbu x dan di sumbu y, untuk lebih jelasnya bisa dilihat di gambar berikut.
Metode Analisis Grafik - peta konsep gaya
Berdasarkan gambar tersebut maka diperoleh:
?5b
Karena Rx dan Ry membentuk sudut 90 maka dengan mudah resultan gaya R dapat ditentukan.


GAYA

- Copyright © multifandom - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -