Selasa, 01 Oktober 2019
B.Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
-Jaringan Meristem-
A. Pengertian
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel – selnya
mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus ( bersifat
embrional) untuk menambah jumlah sel – sel tubuh pada tumbuhan. Meristem
terdapat pada bagian – bagian tertentu saja pada tumbuh – tumbuhan.
B. Ciri - ciri
- Bentuk dan ukurannya selnya sama (kubus)
- Dinding Selnya Tipis
- Selnya penuh dengan protoplasma
- Isi sel tidak mengandung zat makanan
- Sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi, berdinding tipis, protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang dan berbentuk sama ke segala arah.
- Sebagai Promeristem
- Sebagai Jaringan meristem primer
- Sebagai Jaringan meristem sekunder
- Sebagai Meristem apikal (meristem ujung) terdapat di ujung akar dan ujung batang
- Sebagai Meristem lateral (meristem samping) terdapat di kambium dan kambium gabus
- Sebagai Meristem interkalar (meristem antara) terdapat di jaringan dewasa (diantara meristem primer)
- Promeristem
- Jaringan meristem primer
- Jaringan meristem sekunder
- Meristem apikal (meristem ujung) terdapat di ujung akar dan ujung batang
- Meristem lateral (meristem samping) terdapat di kambium dan kambium gabus
- Meristem interkalar (meristem antara) terdapat di jaringan dewasa (diantara meristem primer). Contoh : pangkal ruas batang
Penjelasan Lengkapnya :
Jaringan meristem adalah
jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya,
jaringan meristem dikelompokkan menjadi 3, yaitu promeristem, meristem
primer dan meristem sekunder
Promeristem
Jaringan meristem yang ada pada saat tumbuhan masih dalam tingkat embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan.
Embrio/lembaga punya tiga bagian yaitu:
- – Radikula (akar lembaga)
- – Kotiledon (daun lembaga)
- – Kaulikulus (batang lembaga)
Didalam
biji ada beberapa bagian yaitu Plumula, Epikotil, Hipokotil, dan
Kotiledon. Bagian bawah pangkal (Aksis) yang melekat pada kotiledon
dinamakan Hipokotil dan bagian ujungnya (Terminal) disebut Radikula.
Bagian atas pangkal adalah Epikotil dan bagian ujungnya adalah Plumula
yang terlihat sepasang daun dengan pucuknya.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Kingdom Fungi / Klasifikasi Jamur
Pada
biji jagung (Tumbuhan Monokotil) hanya terdapat satu Kotiledon yang
sering dinamakan dengan sekutelum. Pada saat terjadinya proses
perkecambahan, akar akan diselubungi oleh Koleoriza dan pada ujung
embrio diselubungi oleh Koleoptil.
Perkecambahan
adalah munculnya Plantula (Tanaman kecil) dari dalam biji yang
merupakan hasil pertumbuhan dan perkembanagn embrio. Plumula tumbuh dan
berkembang menjadi batang sedangkan Radikula menjadi akar.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Rantai Makanan : Pengertian, Jenis, Jaring, Contoh, Gambar
Perkecambahan dibagi menjadi dua yaitu perkecambahan Hipogeal dan perkecambahan Epigeal.
- Perkecambahan Hipogeal:
Pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula keluar
dan menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul di atas
tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada dalam tanah. Contoh
pada kacang kapri.
- Perkecambahan Epigeal: Tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar kepermukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. Contoh: Kacang Tanah, Kacang Hijau.
Jaringan meristem primer
Jaringan
meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan
embrio. Contoh jaringan meristem primer adalah ujung batang dan ujung
akar.
Meristem yang terdapat
diujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan
meristem primer menimbulkan batang dan akar semakin bertambah panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
Pada
meristem primer yang terletak pada ujung batang tumbuhan, terdapat
beberapa teori yang disebut dengan teori titik tumbuh, yaitu sebagai
berikut:
1) Teori Sel Apikal–Hofmeister dan Nageli
Tidak
ada perbedaan khusus pada asal-usul jaringan apikal pada pucuk
tumbuhan. Karena seluruh sel pada pucuk batang berawal dari satu sel
tunggal.
2) Teori Histogen–Johannes Ludwig Emil Robert von Hanstein (15 Mei 1822 – 27 Agustus 1880)Teori Histogen klasik yang diutarakan Hanstein pada 1868 menyatakan bahwa ada sejenis stratifikasi (=pengelompokan, keadaan yang bertingkat–seperti pada kata “strata sosial“) pada ujung batang tumbuhan angiospermae.
Hanstein menyatakan adanya bagian pusat tanaman yang diselimuti oleh beberapa lapisan yang tersusun rapi, yang saling menyelubungi dengan ketebalan yang konstan (kamsud gw, kalo misalnya lapisan X setebal 1 mm, maka lapisan X itu akan dan hanya akan setebal itu di seluruh bagian meristem apikal).