Jumat, 26 Juli 2019

GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM GERAK DAN UPAYA MENCEGAH SERTA MENGATASINYA
  1. Rakhitis

    Rakhitis adalah penyakit tulang  Rakhitis ialah penyakit tulang karena kekurangan vitamin D. Vitamin D berfungsi membantu proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan tulang. Jadi, jika kekurangan vitamin D menyebabkan tulang anggota gerak berbentuk X atau O.
  2. Mikrosefalus

    Mikrosefalus ialah pertumbuhan tulang tengkorak yang terhambat karena abnormalitas tirosin sehingga ukuran kepala menjadi kecil. Mikrosefalus merupakan salah satu kelainan tulang tengkorak yang cukup langka. Ukran tulang tengkorak akan berhenti berkembang pada usia tertentu. Untuk penyebabnya belum sepenuhnya diketahui. Namun para ahli dari kalangan dokter dan spesialis tulang, kemungkinan besar kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan.
  3. Hidrosefalus

    Hidrosefalus ialah suatu kelainan yang ditandai dengan pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar. Beberapa pemicu terjadinya hidrosefalus di antaranya adalah buruknya mekanisme penyerapan cairan akibat radang atau cedera pada otak. Terhambatnya aliran cairan serebrospinal akibat kelainan pada sistem saraf tersebut. Infeksi janin saat masih di dalam kandungan yang menyebabkan radang pada jaringan otak janin.
  4. Akromegali

    ialah penyakit pada tulang pipa yang menebal karena kelebihan somatotropin yang bersifat lokal. Penyebab paling sering dari penyakit akromegali ini adalah tumor jinak di kelenjar hipofisis, yang terletak di bawah otak. Jika tidak segera di tangani dengan serius, penyakit ini akan menjadi lebih parah dan berpengaruh pada organ-organ lainnya seperti tulang tengkorak yang melindungi otak.
  5. Osteoporosis

    Osteoporosis ialah penurunan berat tulang karena osifikasi dan terjadi penghambatan reabsorpsi bahan tulang. Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon parahormon. Secara umum penyakit osteoporosis diakibatkan oleh kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Osteoporosis ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan dua kali lebih sering menyerang wanita.
  6. fraktura

    Fraktura adalah apabila tulang yang retak tidak sampai menyebabkan organ lain terluka atau dapat pula menyebabkan otot dan kulit terluka. Fraktura merupakan suatu kondisi terputusnya tulang yang utuh beserta jaringan yang berada disekitarnya akibat tekanan yang teralu berlebihan pada tulang. Sehingga struktur tulang mengalami perubahan dan krusakan yang dapat menimbulkan rasa sakit. Hal ini dapat menimbulkan tulang kehilangan fungsinya.
  7. Greenstick

    Grenstick adalah apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai memisah. Hal ini dapat terjadi karena faktor penyakit, seperti penyakit diabetes. Pada umumnya bagian tulang yang terkena penyakit ini akan mengalami pembengkokan.
  8. Komminudet

    Komminudet apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian tetapi tidak sampai keluar dari otot.
  9. Lordosis

    Lordosis adalah kelainan jika tulang pinggang melengkung ke depan sehingga kepala tertarik ke belakang. Berikut ini adalah gambar dari tulang yang mengalami gangguan lordosis.
  10. Kifosis

    Kifosis adalah kelainan tulang belakang jika tulang punggung melengkung ke belakang sehingga orang menjadi bungkuk. Berikut ini adalah gambar tulang yang mengalami gangguan kifosis.
  11. Skoliosis

    Skoliosis adalah kelainan tulang belakang jika tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan. Berikut ini adalah gambar tulang yang mengalami kelainan skoliosis.
  12. Dislokasi

    Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena perubahan ligamen. Dislokasi merupakan cedera pada kaki. Cedera dislokasi ini terjadi ketika tulang bergeser dan keluar dari posisi normalnya pada sendi. Sebagian besar kasus dislokasi terjadi akibat benturan yang dialami oleh sendi. Contohnya saat bermain basket atau jatuh dari sepeda. Diskolasi pada umumnya terjadi pada jari dan bahu. Meskipun demikian, persendian lain seperti lutut, pinggul, siku tangan, maupun pergelangan kaki juga bisa mengalami cedera dislokasi ini.
  13. Ankilosis

    Ankilosis persendian yang tidak dapat digerakkan. Ankilosis merupakan gangguan/penyakit pada sendi yang menyebabkan sendi menjadi kaku atau bahkan tulang-tulang saling melekat satu dengan yang lainnya. Ankilosis merupakan penyakit kronis yang cukup sulit untuk disembuhkan. Jika terserang penyakit ankilosis, maka pada bagian tungkai dan lengan akan sulit digerakkan pada mulanya dan kemudian tidak dapat digerakkan sama sekali saat ankilosis bertambah parah. Ankilosis disebabkan oleh radang pada  jaringan ikat di sekitar sendi atau penumpukan asam urat. Ankilosis paling sering menyerang lutut, namun juga dapat menyerang pergelangan tangan, pergelangan kaki dan leher.
  14. Artritis

    Artritis adalah peradangan pada persendian yang disertai dengan rasa sakit untuk digerakkan. Arthritis dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
    (a) Reumatoid, yang merupakan penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.
    (b) Gout arthritis, yaitu gangguan persendian karena metabolisme asam urat yang gagal.
    (c) Osteoartritis, ialah penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.
  15. Kejang Otot

    Kejang otot atau lebih sering disebut keram dapat terjadi apabila otot terus-menerus melakukan
    aktivitas sampai akhirnya tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi. Kram otot/kejang otot, baik yang terjadi pada bagian kaki atau bagian lainnya, merupakan menegangnya atau kontraksi otot dengan kuat dan secara tiba-tiba. Kram bisa berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit dan sering kali terjadi pada kaki. Kram kaki di malam hari sering kali mengenai otot betis. Kondisi ini sering terjadi ketika Anda baru saja tertidur atau baru terbangun.
  16. Tetanus

    Tetanus yaitu otot terus menerus mengalami ketegangan karena infeksi bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan toksin. Kaku otot yang dialami ketika mengalami titanus berawal dari rahang dan leher. Clostridium tetani juga dapat menyerang saraf pda manusia melalui luka kotor yang di bawanya. Clostridium tetani merupakan bakteri yang dapat bertahan hidup di luar tubuh dalam bentuk spora untuk waktu yang relatif sangat lama. Mislanya, dalam debu, tanah, serta kotoran hewan maupun kotoranmanusia. Spora Clostridium tetani umumnya masuk ke tubuh melalui luka yang kotor, contohnya luka akibat cedera, digigit hewan, paku berkarat, dan luka bakar
  17. Atrofi (Otot Mengecil)

    Atrofi yaitu keadaan otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuan otot untuk
    berkontraksi. Hal ini menyebabkan otot mengalami kelumpuhan. Atrofi dapat terjadi karena disebabkan oleh mutasi gen (yang dapat merusak gen untuk membangun organ), selain itu penyakit ini dapat terjadi karena nutrisi yang buruk, sirkulasi yang buruk, hilangnya dukungan hormon, hilangnya pasokan saraf ke organ target, jumlah apoptosis sel yang berlebihan, dan kurangnya gerakan atau penyakit intrinsik pada jaringan itu sendiri.
  18. Supertrofi (Otot Membesar)

    Supertrofi adalah volume otot membesar karena otot setiap hari dilatih secara berlebihan. Hal ini dapat trjadi akibat dari peningkatnya jumlah filamen-filamen aktin dan miosin dalam setiap serat otot, jadi menyebabkan pembesaran pada otot yang melebihi batas rata-rata.
  19. Hernia abdominalis

    Hernia abdominalis yaitu otot dinding perut yang lemah tersobek sehingga letak usus menurun.
    Penyebab penyakit hernia adalah karena adanya titik lemah yang terjadi di dalam dinding perut. Adanya suatu kombinasi dari kedua gejala hernia yang terjadi tadi. Penyebab hernia akibat mengejan dengan berlebihan seperti menekan saat buang air besar dan melahirkan. Selain itu penyakit hernia dapat terjadi akibat selalu mengangkat beban yang berat.
  20. Stiff atau kaku leher

    Stif atau kaku leher yaitu otot leher yang mengalami peradangan akibat gerakan atau hentakan yang salah sehingga leher terasa kaku. Sakit leher atau kaku leher dapat terjadi karena banyak hal. Seperti salah posisi saat tidur, memikul beban yang terlalu berat, dan pengaruh tulang cedera sehingga dapat menyebabkan leher terrasa sangat kaku dan terasa sakit.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © multifandom - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -